MAN Ende Dapat Sosialisasi Anti Kanker dari YKKI
Yayasan Kesehatan Kanker Indonesia (YKKI) menggelar kegiatan sosialisasi anti kanker di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ende, Selasa (29/4/2025) bertempat di ruang guru MAN Ende.
Dihadapan puluhan bapak/ibu guru dan pegawai, Jane Ivana Mangngi menyampaikan tentang pengertian kanker yang menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia.
“Kanker merupakan sekelompok besar penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya sel abnormal di dalam tubuh, sel abnormal ini dapat tumbuh dan menyerang bagian tubuh manapun. Kanker sendiri merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia setelah stroke dan serangan jantung. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia sendiri menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018 (Riskesdas). Sedangkan data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) menyebutkan, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dengan total kasus kematian sebesar 234.511. Kanker menjadi sangat berbahaya dan mematikan karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada fase awal perkembangannya, sehingga kondisi kanker baru terdeteksi dan ditangani pada saat mencapai stadium lanjut”, terang gadis yang biasa disapa Jane.
Jane kemudian menerangkan faktor yang menyebabkan risiko terjadinya sel kanker dan gejala-gejala yang timbul pada penderitanya.
“Penyebab terjadinya kanker muncul adalah transformasi (mutasi) genetik pada sel sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal. Faktor yang menyebabkan risiko terjadinya kanker yang paling umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor risiko internal di mana seseorang memiliki keturunan atau riwayat penderita kanker di keluarganya, sedangkan faktor eksternal terjadi ketika seseorang memiliki kondisi di bawah ini:Usia di atas 65 tahun Merokok Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan Pola makan yang tidak sehat Kurangnya aktivitas fisik. Beberapa infeksi kronis merupakan faktor risiko, ini merupakan masalah khusus di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 13% kanker yang didiagnosis secara global dikaitkan dengan infeksi karsinogenik, termasuk Helicobacter pylori, human papillomavirus (HPV), virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan virus Epstein-Barr. Virus hepatitis B dan C dan beberapa jenis HPV masing-masing meningkatkan risiko kanker hati dan serviks. Infeksi HIV secara substansial meningkatkan risiko kanker seperti kanker serviks. Kemudian gejala yang timbul juga bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terserang kanker. Beberapa keluhan yang sering dialami penderita kanker adalah: muncul benjolan (contoh: di ketiak), nyeri di salah satu bagian tubuh pucat, lemas, dan cepat lelah perubahan pada kulit, berat badan turun secara drastis, batuk kronis, memar dan perdarahan secara spontan, demam yang terus berulang”, jelas Jane.
Jane kemudian menambahkan bahwa upaya pencegahan kanker lebih baik daripada pengobatan kanker yang banyak mengeluarkan biaya.
“Upaya pencegahan kanker melibatkan beberapa langkah untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini, termasuk menghindari faktor risiko, menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi temu putih secara teratur, dan melakukan pemeriksaan rutin. Upaya pencegahan kanker lebih baik daripada pengobatan kanker yang banyak mengeluarkan biaya sehingga orang sering mengatakan kanker sebagai kantong kering. Kami dari YKKI sangat antusias untuk membantu jikalau ada keluarga dari bapak/ibu yang teridentifikasi menderita kanker. Silahkan hubungi kami!”, ungkap Jane.
Sementara itu, Kepala MAN Ende, H. Tahrun Thalib melalui H. Bahrudin selaku Wakil Kepala Madrasah (wakamad) bidang Hubungan Masyarakat (humas) menyampaikan terima kasih yaqng sebesar-besarnya kepada YKKI atas kunjungannya.
“Atas nama Kepala MAN Ende, H. Tahrun Thalib. Saya selaku Wakil Kepala Madrasah bidang Hubungan Masyarakat menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Kesehatan Kanker Indonesia karena telah mengunjungi madrasah kami, untuk memeberikan sosialisasi terkait kanker. Kiranya ilmu dan pengetahuan yang diberikan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya terkait pencegahan penyakit kanker karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati”, ucap H. Bahar.
Pewarta berita: Zulkasim Achmad Jenggo
Foto: Tika Abdul Azis