MAN Ende Gelar P5P2RA Daur Ulang Sampah Plastik
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ende melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA) dengan tema: gaya hidup berkelanjutan, yang mengambil sub tema: daur ulang sampah plastik, Selasa, 22 April 2025 s/d Sabtu, 26 April 2025.
Ketika diwawancarai oleh kontributor media ini pada Selasa (29/4/2025) di ruang kerjanya, Mahmud Mohammad selaku Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) urusan Kurikulum menyampaikan latar belakang pelaksanaan P5P2RA.
“Latar belakang pelaksanaan kegiatan P5P2RA telah diatur dalam keputusan menteri baik itu menteri pendidikan nasional maupun menteri agama namun untuk lembaga pendidikan di bawah naungan kementerian agama kita lebih fokus ke keputusan menteri agama yakni KMA Nomor 450 Tahun 2024 yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan P5P2RA di madrasah. Teman-teman yang mengkoordinir pelaksanan kegiatan P5P2RA, bisa merujuk pada regulasi tersebut,” jelas pria yang biasa disapa Faris.
Sementara itu, Koordinator Umum kegiatan P5P2RA, Faridah yang ditemui di ruang guru menyampaikan alasan dirinya dan tim memilih sub tema: daur ulang sampah plastik.
“Sampah plastik di lingkungan madrasah menjadi sumber perkembangbiakan nyamuk dan serangga pengganggu lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit seperti demam berdarah dan diare. Selain itu, sampah plastik yang berserakan di halaman madrasah dapat merusak estetika lingkungan belajar dan mengurangi kenyamanan siswa dan guru. Sampah plastik juga memberikan dampak yang sangat buruk untuk kesehatan lingkungan, yang dapat menyebabkan pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara, sampah plastik di madrasah dapat mencemari tanah di sekitar madrasah, sehingga dapat merusak tanaman hias atau kebun madrasah”, jelas Faridah.
Faridah lantas menerangkan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang berada di sekitar lingkungan madrasahnya.
“Sampah plastik yang sulit terurai menyebabkan penumpukan limbah yang mencemari lingkungan, merusak tanah dan air, serta membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukannya tindakan agar dapat menanggulangi dampak negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dari lingkungan yang paling sederhana yaitu dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Jika di madrasah kita ini mulai melakukan penerapan 3R sedikit demi sedikit, maka tingkat volume sampah dimadrasah akan berkurang. Berkurangnya sampah akan menyebabkan lingkungan yang bersih, serta kesehatan makhluk hidup (manusia, hewa, tumbuhan) juga akan lebih terjamin. Madrasah juga akan terlihat lebih indah jika pot bunga dan hiasan dikelas terbuat dari sampah plastik. Warga madrasah juga dinilai memiliki kreativitas yang tinggi, karena sudah mampu mengolah sampah plastik yang sulit terurai menjadi sebuah karya yang unik dan memiliki nilai estetika yang tinggi”, terang Faridah dengan penuh meyakinkan.
Faridah juga berharap agar ilmu, penegtahuan dan pengalaman yang telah diperoleh oleh anak-anak kelas X fase E dalam kegiatan P5P2RA tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut.
“Saya berharap agar ilmu, penegtahuan dan pengalaman yang telah diperoleh oleh anak-anak kelas X fase E dalam kegiatan P5P2RA tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kreatifitas masing-masing dalam pengolahan daur ulang sampah di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat” harap Faridah.
Pewarta berita: Zulkasim A. Jenggo
Foto: Tim P5P2RA