(0381) 21642
info@manende.sch.id, crewmanende@gmail.com

Berita

Madrasah Aliyah Negeri Ende

  • MAN Ende Jadi Venue Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah
07,
MAN Ende Jadi Venue Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah

MAN Ende (Kemenag) --- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ende menjadi venue kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Dalam Merdeka Belajar Lingkup Madrasah Se-kabupaten Ende pada Senin (6/5/2024).

Kegiatan tersebut berlangsung di lapangan upacara MAN Ende yang dihadiri oleh Kepala Sub Koordinator Subdirektorat MA/MAK Direktorat GTK Madrasah Kementrian Agama Republik Indonesia, Muhammad Luthfi Ubaidillah yang didampingi oleh dua pejabat lainnya, Anggota Tim Pengembang Kurikulum Merdeka Direktorat GTK Madrasah Kemenag RI, Arni Riska Amanda, Kepala Seksi (Kasie) Pendidikan Islam (Pendis) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Ende, Hj. Hadisyafani Mapawa, Kepala MAN Ende, H. Tahrun Thalib, Kepala MTsN 1 Ende, H. Samsudin Thalib, seluruh Bapak/ibu Guru MAN Ende dan bapak/Ibu Guru MTsN 1 Ende,

Muhammad Luthfi Ubaidilah dalam arahannya memotivasi kepada bapak/ibu guru untuk selalu bersyukur karena telah menjadi guru dalam naungan Kementerian Agama.

"Bersyukurlah kita semua, bapak/ibu guru yang telah  ditakdirkan oleh Allah SWT untuk menjadi pengajar dan pendidik pada lembaga pendidikan khususnya Madrasah dalam naungan Kementerian Agama. Inshaa Allah, semua amal ibadah kita akan mendapatkan keridoan dan keberkahan dari Allah SWT," terang M. Luthfi.

M. Luthfi juga menambahkan tugas dan fungsi guru sesuai dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1006 Tahun 2021

"Tugas dan fungsi seorang guru itu banyak sekali, secara umum ada empat fungsi guru sesuai KMA Nomor 1006 tahun 2021. Pertama, Guru sebagai motivator. Ketika ada anak bapak/ibu guru mengalami kekalahan dalam suatu perlombaan, berikanlah motivasi dengan semangat yang tinggi serta menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, seorang guru hrus dibarengi dengan teknik-teknik memberikan motivasi makanya harus diperkaya dengan budaya membaca yang dikenal dengan budaya literasi. Kedua, Guru sebagai teladan agar menjaga jati diri pribadi dan menjadi cermin bagi anak didik kita. Ada satu statemen dari Imam Al-Ghazali yang sangat menyentuh hati. Beliau mengatakan hakikatnya guru sebelum memberikan materi, perilakunya sudah mengajarkan. Ketiga, Guru sebagai administrator untuk mencatat perkembangan peserta didik dari hari ke hari. Keempat, Guru sebagai inisiator untuk mencari tahu bagaimana cara mencerdaskan  anak-anak, meningkatkan semangat anak-anak dan lain sebagainya" jelas M. Luthfi.

M. Luthfi juga mengutip pendapat dari Imam Ibnu Miskawaih seorang filosof Muslim yang masyhur dengan teorinya tentang filsafat al-Nafs dan filsafat al-Akhlak.

"Imam Ibnu Miskawaih menjelaskan bahwa seorang guru harus memiliki tiga kecerdasan: 1) Kecerdasan intelektual dengan memiliki pengetahuan yang luas, 2) Kecerdasan Spiritual dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, 3) Kecerdasan emosional, dimana seorang guru ngga boleh gampang marah, ngga boleh gosip, ngga boleh iri hati. Apabila kita menerapkan ketiga kecerdasan ini yang akan menjadi pribadi yang Rahmatan Lil 'Aalamin dan akan melahirkan pribadi-pribadi yang moderat," terang M. Luthfi

Sementara itu, Arni Riska Amanda selaku Anggota Tim Pengembang Kurikulum Direktorat GTK Madrasah Kemenag RI menjelaskan tentang esensi dari kurikulum merdeka adalah bagaimana cara siswa memunculkan minat belajar dari dalam dirinya sendiri.

"Selama ini kita merasa Kurikulum Merdeka terkesan ribet dan bikin stress padahal poin penting kurikulum merdeka yakni dari bukanlah penguasaan konsep tetapi bagaimana peserta didik mampu memecahkan masalah. Jangan lupa point penting yang lain dari Kurmer adalah adanya diferensiasi pembelajaan sesuai dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda," jelas Arni yang juga merupakan salah seorang guru di MTsN 4 Bandung.

Penulis : Zulkasim A. Jenggo

Foto : Haidar Ali Hanafi

Tinggalkan Komentar